Sebab-sebab Turunnya Rezeki Hingga Sampai ke Tangan Kita

Akhir - akhir ini banyak orang yang mengeluhkan permasalahan pemasukan ataupun rizki, entah karna terasa kurang banyak ataupun karna kurang berkah. begitu pula bermacam problem kehidupan, mengendalikan pengeluaran dan juga kebutuhan dan beragam tuntutannya.

sampai - sampai permasalahan pemasukan ini jadi suatu yang menyibukkan, terlebih lagi membikin bimbang dan juga stress sebagian orang. hingga tidak tidak sering di antara mereka terdapat yang mengambil jalur pintas dengan menempuh seluruh trik yang berarti kemauan tercapai.

dampaknya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelakon suap dan juga sogok, penipuan terlebih lagi pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan juga wafat kan ibadah kepada allah buat memperoleh duit ataupun sebab kebutuhan hidup.

mereka kurang ingat kalau allah telah menarangkan kepada hamba - hamba - nya sebab - sebab yang mampu mendatangkan rizki dengan uraian yang sangat gamblang. ia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa aja yang menempuhnya dan memakai cara - cara itu, allah pula membagikan jaminan kalau mereka tentu hendak sukses dan memperoleh rizki dengan tanpa disangka - sangka.

diantara sebab - sebab yang melapangkan rizki merupakan bagaikan berikut:

takwa kepada allah
takwa menggambarkan salah satu karena yang mampu mendatangkan rizki dan juga menjadikannya terus meningkat. allah subhannahu wa ta’ala berfirman, maksudnya,

“barangsiapa yang bertaqwa kepada allah tentu ia hendak mengadakan menurutnya jalur ke luar. dan juga memberinya rezki dari arah yang tidada disangka - sangkanya. ” (at thalaq 2 - 3)

tiap orang yang bertakwa, menetapi seluruh yang diridhai allah dalam seluruh keadaan hingga allah hendak membagikan keteguhan di dunia dan juga di akhirat. dan juga salah satu dari sekian banyak pahala yang ia peroleh merupakan allah hendak menjadikan menurutnya jalur keluar dalam tiap kasus dan juga problematika hidup, dan juga allah hendak membagikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

imam ibnu katsir mengatakan tentang firman allah di atas, “yaitu benda siapa yang bertakwa kepada allah dalam seluruh yang diperintahkan dan juga menghindari apa aja yang ia larang hingga allah hendak membagikan jalur keluar dalam tiap urusannya, dan juga ia hendak membagikan rizki dari arah yang tidak disangka - sangka, ialah dari jalur yang tidak sempat terlintas sama sekali sebelumnya. ”

allah swt pula berfirman, maksudnya,

“jikalau sekiranya penduduk negeri - negeri beriman dan juga bertaqwa, pastilah kami hendak melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan juga bumi, namun mereka mendustakan (ayat - ayat kami) itu, hingga kami siksa mereka diakibatkan perbuatannya. ” (qs. 7: 96)

istighfar dan juga taubat
tercantum karena yang mendatang kan rizki merupakan istighfar dan juga taubat, sebagaimana firman allah yang mengisahkan tentang nabi nuh alaihissalam,

“maka saya katakan kepada mereka: “mohonlah ampun kepada rabbmu, sebetulnya ia merupakan maha pengampun” tentu ia hendak mengirimkan hujan kepadamu dengan rimbun, dan juga membanyakkan harta dan juga anak - anakmu, dan juga mengadakan untukmu kebun - kebun dan juga mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai - sungai. ” (qs. 71: 10 - 12)

al - qurthubi berkata, “di dalam ayat ini, dan juga pula dalam tulisan hud (ayat 52, - red) ada petunjuk kalau istighfar menggambarkan pemicu turunnya rizki dan juga hujan. ”

terdapat seorang yang mengadukan kekeringan kepada al - hasan al - bashri, hingga dia mengatakan, “beristighfarlah kepada allah”, kemudian terdapat teman yang mengadukan kefakirannya, dan juga dia menanggapi, “beristighfarlah kepada allah”. terdapat lagi yang berkata, “mohonlah kepada allah supaya membagikan kepadaku anak! ” hingga dia menanggapi, “beristighfarlah kepada allah”. setelah itu terdapat yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, dia juga pula menanggapi, “beristighfarlah kepada allah. ”

hingga orang - orang juga bertanya, “banyak orang berdatangan mengadukan bermacam perkara, tetapi kamu memerintahkan mereka seluruh supaya beristighfar. ” dia kemudian menanggapi, “aku berkata itu bukan dari diriku, sebetulnya allah swt telah berfirman di dalam tulisan nuh (serupa tersebut diatas, red)

istighfar yang dimaksudkan merupakan istighfar dengan hati dan juga lisan kemudian menyudahi dari seluruh dosa, karna orang yang beristighfar dengan lisannnya aja sedangkan dosa - dosa masih terus ia kerjakan dan juga hati masih tetap menyukainya hingga ini menggambarkan istighfar yang dusta. istighfar yang demikian tidak membagikan faidah dan juga khasiat sebagaimana yang diharapkan.

tawakkal kepada allah
allah swt berfirman, maksudnya,

“dan barangsiapa yang bertawakkal kepada allah tentu allah hendak mencukupkan (keperluan) nya. ” (qs. 65: 3)

nabi saw telah bersabda, maksudnya,

“seandainya kamu ingin bertawakkal kepada allah dengan sebenar - benarnya hingga tentu allah hendak membagikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi - pagi ia dalam kondisi lapar dan juga berulang dalam kondisi kenyang. ” (hr ahmad, at - tirmidzi dan juga dishahihkan al - albani)

tawakkal kepada allah menggambarkan wujud memperlihatkan kelemahan diri dan juga perilaku bersandar kepada - nya aja, kemudian mengenali dengan percaya kalau cuma allah yang membagikan pengaruh di dalam kehidupan. seluruh yang terdapat di alam berbentuk makhluk, rizki, pemberian, madharat dan juga khasiat, kefakiran dan juga kekayaan, sakit dan juga sehat, kematian dan juga kehidupan dan juga selebihnya merupakan dari allah semata.

hingga hakikat tawakkal merupakan sebagaimana yang di sampaikan oleh al - imam ibnu rajab, ialah menyandarkan hati dengan sesungguhnya kepada allah azza wa jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan juga menjauhi madharat (bahaya) dalam segala urusan dunia dan juga akhirat, menyerahkan segala urusan cuma kepada allah dan merealisasikan kepercayaan kalau tidak terdapat yang mampu berikan dan juga menahan, tidak terdapat yang mendatangkan madharat dan juga khasiat tidak hanya ia.

silaturrahim
terdapat banyak hadits yang menarangkan kalau silaturrahim menggambarkan salah satu karena terbukanya pintu rizki, di antara lain merupakan bagaikan berikut:

sabda nabi shalallaahu alaihi wasalam, maksudnya,

“dari abu hurairah ra mengatakan, “aku mendengar rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “siapa yang bahagia buat dilapangkan rizkinya dan juga dipanjangkan usianya hingga hendaklah menyambung silaturrahim. ” (hr angkatan laut (AL) bukhari)

“dari abu hurairah radhiallaahu anhu , nabi shalallaahu alaihi wasalam bersabda, ” ketahuilah orang yang terdapat ikatan nasab denganmu yang engkau wajib menyambung ikatan kekerabatan dengannya. karna sebetulnya silaturrahim meningkatkan kecintaan dalam keluarga, perbanyak harta dan juga memperpanjang usia. ” (hr. ahmad dishahihkan al - albani)

yang dimaksudkan dengan saudara (arham) merupakan siapa aja yang terdapat ikatan nasab antara kita dengan mereka, baik itu terdapat ikatan waris ataupun tidak, mahram ataupun bukan mahram.

infaq fi sabilillah
allah swt berfirman, maksudnya,

“dan benda apa aja yang kalian nafkahkan, hingga allah hendak mengubahnya dan juga ia lah pemberi rezki yang sebaik - baiknya. ” (qs. 34: 39)

ibnu katsir mengatakan, “yaitu whatever yang kau infakkan di dalam perihal yang diperintahkan kepadamu ataupun yang diperbolehkan, hingga ia (allah) hendak membagikan ubah kepadamu di dunia dan juga membagikan pahala dan juga balasan di akhirat nanti. ”

pula firman allah yang lain, maksudnya,

“hai orang - orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalur allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik - baik dan juga sebagian dari hasil usahamu yang baik - baik dan juga sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi buat kalian. dan juga janganlah kalian memilah yang buruk - buruk kemudian kalian nafkahkan dari padanya, sementara itu kalian seorang diri tidak ingin mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. dan juga ketahuilah, kalau allah maha kaya lagi maha terpuji. syaitan menjanjikan (menakut - nakuti) kalian dengan kemiskinan dan juga menyuruh kalian berbuat kejahatan (kikir) ; lagi allah menjanjikan untukmu ampunan daripada - nya dan juga karunia. dan juga allah maha luas (karunia - nya) lagi maha mengenali. ” (qs. 2: 267 - 268)

dalam suatu hadits qudsi rasulullah saw bersabda, allah swt berfirman, “wahai anak adam, berinfaklah hingga saya hendak berinfak kepadamu. ” (hr muslim)

menyambung haji dengan umrah
bersumber pada pada hadits nabi shalallaahu alaihi wasalam dari ibnu mas’ud radhiallaahu anhu ia mengatakan, rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, maksudnya,

“ikutilah haji dengan umrah karna sebetulnya keduanya hendak menyirnakan kefakiran dan juga dosa sebagaimana pandai besi menyirnakan karat dari besi, emas ataupun perak, dan juga haji yang mabrur tidak terdapat balasannya kecuali surga. ” (hr. at - tirmidzi dan juga an - nasai, dishahihkan al - albani)

artinya merupakan, bila kita berhaji hingga simaklah haji tersebut dengan umrah, dan juga bila kita melaksanakan umrah hingga simaklah ataupun sambung umrah tersebut dengan melaksanakan ibadah haji.

berbuat baik kepada orang lemah
nabi saw telah menarangkan kalau allah hendak membagikan rizki dan juga pertolongan kepada hamba - nya dengan karena ihsan (berbuat baik) kepada orang - orang lemah, dia bersabda:

“tidaklah kamu seluruh diberi pertolongan dan juga dikasih rizki melainkan karna orang - orang lemah diantara kamu. ” (hr. al - bukhari)

dhu’afa’ (orang - orang lemah) klasifikasinya beragam, terdapat fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, perempuan yang terlantar, hamba sahaya dan juga lain sebagainya.

sungguh - sungguh di dalam beribadah
diriwayatkan dari abu hurairah radhiallaahu anhu, dari nabi shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “allah subhannahu wa ta’ala berfirman:

“wahai anak adam bersungguh - sungguhlah engkau beribadah kepada ku, hingga saya hendak penuhi dadamu dengan kecukupan dan juga saya menanggung kefakiranmu. bila engkau tidak melaksanakan itu hingga saya hendak penuhi dadamu dengan banyak aktivitas dan juga saya tidak menanggung kefakiranmu. ”

tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid dan tidak bekerja, tetapi yang dimaksudkan merupakan memperkenalkan hati dan juga raga dalam beribadah, tunduk dan juga khusyu’ cuma kepada allah, terasa lagi menghadap pencipta dan juga penguasanya, percaya seluruhnya kalau pribadinya lagi bermunajat, mengadu kepada dzat yang memahami langit dan juga bumi.

dan juga masih banyak lagi pintu - pintu rizki yang lain, serupa hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah dan melaksanakan ketaatan, yang tidak mampu di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. mudah - mudahan allah berikan kan taufik dan juga tutorial kepada kita seluruh. amin.





(sumber: pksdpcbabelan. blogspot. co. id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.