Kisah Malaikat Maut Ditampar oleh Nabi Musa Hingga Buta Kedua Matanya

Dari abu hurairah radhiallahu anhu, kala itu dia mengatakan sebagian hadits, di antara lain kalau rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “pada sesuatu kala malaikat maut diutus allah kepada nabi musa ‘alaihis salam, ia mengatakan, ‘penuhilah panggilan tuhanmu. ’ malaikat maut tersebut di tampar oleh nabi musa sampai buta kedua matanya. malaikat berulang kepada allah dan juga mengatakan, ‘engkau kirimkan saya kepada seseorang hamba yang tidak mau mati, dan juga mencolok mataku. ’

setelah itu allah mengembalikan penglihatannya dan juga berfirman, ‘kembalilah dan juga katakan, ‘apakah kalian masih mau hidup? bila kalian masih menginginkan hidup, letakkan tangan - mu di punggung lembu. buat tiap bulu yang tertutup oleh tanganmu, engkau masih berkesempatan hidup sepanjang satu tahun. ’

musa bertanya, ‘setelah itu apa? ’ ia menanggapi, ‘kemudian kalian hendak mati! ’ musa mengatakan, ‘kalau begitu saat ini kematian itu sudah dekat! ’ iapun bermohon kepada allah biar mema - tikannya di dekat baitul maqdis (yerussalem) dengan jarak satu lemparan batu. ”


rasulullah shhallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “kalau sekiranya saya berposisi di situ hendak ku tunjukkan kepadamu makamnya, ialah di pinggir jalur dan juga di dekat tumpukan - tumpukkan pasir merah. ” [hr. al - bukhari, 1339; ahmad, 2/269]

pelajaran yang mampu dipetik:

para nabi saat sebelum kematiannya diberi peluang buat memilah antara mau dicabut ruhnya ataukah mau senantiasa hidup.
malaikat merubah wujud dengan menyamar bagaikan bani adam (manusia).
manusia - manusia yang memiliki peran bagaikan nabi di sisi allah kadangkala, kesalahan mereka dimaafkan.
barangsiapa merambah rumah teman tanpa izin, setelah itu dia diserbu di dalamnya, hingga gempuran terhadapnya dikira bukan kejahatan, dan juga tidak pula dapat dibalas dengan qishash.
boleh melawan ataupun memukul orang yang mendahului melanda, bila mungkin menuju pada pembunuhan, sebagaimana disebutkan di dalam sunnah. apabila dia mati karna mempertahankan diri hingga dia syahid.
kematian merupakan sesuatu kepastian dan juga tidak bisa jadi dihindari manusia, seandainya orang awam mampu menjauhi kematian pastinya para nabi dan juga rasul juga dapat mengelak

darinya.
nabi musa memiliki peran yang besar di hadapan allah, sebagaimana dikala ia menampar malaikat pencabut nyawa kemudian allah menjadikan matanya buta, sekiranya bukan karna tingginya peran musa di sisi allah tentulah malaikat hendak membalas menampar karna dendamnya.
allah memuliakan seseorang hambanya yang mukmin dan juga bertakwa setelah itu allah hendak melebihkan perannya dengan melimpahkan kebaikan dan juga nikmat kepadanya.
disunnahkan menguburkan jenazah di tempat - tempat yang suci serupa baitul maqdis dan juga negri - negri yang penuh berkah ataupun di kuburan orang - orang shalih.
letak kuburan nabi musa merupakan di dekat baitul maqdis kurang lebih berjarak selemparan batu.

al - imam ibnu khuzaimah rahimahullah mengatakan :

“allah tidak mengutus malaikat maut buat mencabut nyawa musa ’alaihis - salaam dikala itu pula, namun allah mengutusnya bagaikan tes dan juga cobaan sebagaimana allah memerintahkan kekasih - nya (nabi ibrahim ’alaihis - salaam) buat menyembelih putranya, tetapi tidak mewujudkannya. seandainya malaikat itu bertujuan mencabut nyawa dikala itu, tentu ia hendak melaksanakannya kala musa menamparnya. tamparan tersebut diperbolehkan untuk diri nabi musa ’alaihis - salaam, karna dia memandang orang asing yang merambah rumahnya. sedangkan waktu itu dia tidak mengenali bahwa yang tiba tersebut merupakan malaikat maut. rasul shallallaahu ’alaihi wasallam telah memperbolehkan buat mencongkel mata orang yang mengintip rumah orang tanpa ijin. begitu mustahil apabila musa mengenali kalau ia merupakan malaikat maut kemudian menamparnya sampai matanya keluar. begitu telah tiba sebagian malaikat kepada nabi ibrahim ’alaihis - salaam lagi dia dini kalinya tidak kenali mereka. seandainya ketahui, tidak bisa jadi dia menyuguhkan daging panggang kepada mereka, karna malaikat bukanlah makan. demikian pula seseorang malaikat yang sempat tiba kepada maryam dan juga dia tidak mengenalnya. seandainya ketahui, tidak bisa jadi maryam berlindung darinya. demikian pula 2 malaikat sempat tiba kepada nabi dawud ’alaihis - salaam dalam wujud manusia yang lagi bersengketa di sisinya, lagi dia tidak mengenalnya. demikian pula tiba jibril kepada nabi rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam dan juga bertanya kepada dia tentang iman, lagi dia shallallaahu ’alaihi wasallam tidak mengenalnya. dia bersabda : ”jibril tidak sempat tiba dalam wujud rupa whatever melainkan saya mengetahuinya, kecuali kali ini”.

nabi kita shallallaahu ’alaihi wasallam telah mengkhabarkan pada kita kalau allah bukanlah mencabut nyawa seseorang nabi juga saat sebelum ia memperlihatkan tempat duduknya di surga kemudian memberitahukannya. sampai - sampai allah pula tidak mau mencabut nyawa nabi musa ’alaihis - salaam saat sebelum memperlihatkan tempat duduknya di surga dan juga mengkhabarkannya” [selesai – ’umdatul - qaari’ syarh shahih al - bukhari oleh al - ’allamah badruddin al - ’aini rahimahullah juz 8 perihal. 147–148; multaqaa ahlil - hadiits ].

wallaahu a’lam bish - shawwab.

=====

[sumber: sittuna qishshah rawaha an - nabi wash shahabah al - kiram, muhammad bin hamid abdul wahab, edisi bahasa indonesia: “61 cerita pengantar tidur diriwayatkan secara shahih dari rasulullah dan juga para sahabat”, pent. pustaka darul haq, jakarta, alsofwa, fadhilihsan]






(sumber : https://trenz-sharez.blogspot. com/2017/01/kisah-malaikat-maut-ditampar-oleh-nabi. html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.